Jumat, 06 Maret 2015

SEHAT & BUGAR ALA SATRIA NUSANTARA

Ada 3 (tiga) hal pokok yang diolah dan dikembangkan dalam mempelajari Ilmu Seni Pernafasan Satria Nusantara, yaitu : Nafas, Gerak dan Konsentrasi/Jiwa.

Adapun Pelatihan Seni Pernafasan Satria Nusantara dilakukan dalam beberapa tahap :
1. Berdoa
Sebelum mulai berlatih tenangkan diri dan pikiran dan berdoa menurut agamanya. Doa adalah suatu kegiatan khusus manusia bertuhan dalam rangka membangun hubungan batin dengan Tuhannya, dengan cara menyadari kelemahan dan keterbatasan yang dimiliki sehingga meminimalkan egosentris disertai dengan penyerahan diri secara total kepada Sang Penentu Kehidupan. Ketenangan jiwa akan meningkatkan kerja syaraf pusat dan meningkatkan daya tahan sistem secara menyeluruh.


Pada saat doa pertama, seyogjanya segala beban pikiran dan kesibukan pekerjaan diluar pelatihan yang masih membebani pikiran diusahakan untuk dihilangkan. Perlu disadari bahwa fase ini mulai memasuki kehidupan dunia pelatihan Satria Nusantara, berada dalam keadaan relaksasi penuh dan siap menuju pengolahan diri.
2. Nafas Duduk Awal (10 menit)
Nafas Duduk Awal merupakan tahapan dimana proses pengkondisian dari dunia luar ke dalam dunia seni pernafasan. Tubuh mulai diajak dan dibiasakan dengan pola nafas yang diatur diluar kebiasaan refleks, sehingga konsentrasi ke dunia mikro masing-masing diharapkan mulai terjadi. Fungsi utama atas duduk awal ini adalah peyiapan dan pemanasan (worming up) bagian dalam tubuh sebelum Nafas Jurus. Sepuluh menit duduk nafas awal sudah mulai menyebabkan tubuh menjadi hangat dan berkeringat.
3. Nafas Jurus (60 menit atau lebih)
Nafas Jurus merupakan pengolahan pernafasan yang dilakukan bersamaan dengan melakukan gerak tertentu atau yang disebut Jurus. Ada 2 (dua) jenis Nafas Jurus yang dipelajari di Satria Nusantara yaitu Nafas Dasar dan Nafas Gabungan.
Yang dimaksud dengan Nafas Dasar ialah nafas ditekan dan ditahan selama melakukan gerakan jurus. Sedangkan Nafas Gabungan adalah nafas tarik, tekan/tahan, atau keluar disesuaikan dengan gerakan jurusnya.
4. Berdoa
Pada saat doa kedua, berharap mendapat manfaat berlatih dan mensyukuri nikmat diberikan kesehatan dan kekuatan untuk digunakan dalam kehidupan keseharian.
5. Nafas Duduk Akhir (10 menit)
Nafas Duduk Akhir dilakukan untuk proses pendinginan tubuh (cooling down), menuju kondisi dunia luar, sekaligus mengendapkan dan menyimpan hasil-hasil pelatihan. Sepuluh menit Duduk nafas Akhir membuat tubuh menjadi normal kembali dan keringat berhenti mengalir.


Penulis: Drs. H. Maryanto

0 komentar:

Posting Komentar